
Tuesday, July 7, 2009
Federer Kembali Nomor Satu

LONDON - Kemenangan di Grand Slam Wimbledon berdampak positif buat Roger Federer. Ya, FedEx berhasil mengukuhkan diri di peringkat teratas peringkat dunia putra. Menggeser posisi Rafael Nadal.
Monday, July 6, 2009
Serena Genggam Wimbledon

LONDON - Serena Williams sukses menjadi yang terbaik di turnamen Wimbledon, pada nomor tunggal putri. Serena memastikan gelar usai mengalahkan saudara kandungnya Venus Williams, 7-6, 6-2, di All England Club, Sabtu (4/7/2009).
Pertandingan berjalan relatif sama kuat. Serena tidak memberikan kesempatan sang kakak untuk mendominasi jalannya laga. Venus sempat mendapakan break point pertama dalam pertandingan ini. Forehand panjang dari Serena menggagalkan kesempatan Venus, kedudukan menjadi 4-4.
Serena terus menekan Venus dan melalui dua ace-nya petenis 27 tahun ini memaksa kedudukan menjadi 6-6, hingga akhirnya memasuki tiebreak. Set pertama menjadi milik Serena 7-6 setelah pukulan backhand tidak bisa dibendung Venus.
Serena makin tidak terbendung di set kedua. Venus hanya mampu memberikan perlawana hingga kedudukan 2-2. Venus yang tertekan melakukan double fault membuat kedudukan menjadi 4-2, buat Serena. Pertandingan pun usia setelah pengembalian backhand Venus hanya membentur net.
Ini adalah gelar Wimbledon ketiga bagi Serena. Sebelumnya ia sukses menjadi juara pada tahun 2002 dan 2003.
Federer Cetak Rekor

LONDON - Roger Federer berhasil mewujudkan ambisi untuk mencetak rekor dengan meraih gelar Grand Slam ke-15 dalam karirnya. Prestasi itu dicapai setelah mantan petenis nomor wahid tersebut menyudahi perlawanan sengit Andy Roddick di babak final Wimbledon 2009 dengan skor 5-7 7-6 7-6 3-6 16-14.
Dalam pertarungan yang melelahkan di All England Club, Senin (6/7/2009), Roddick sempat membuka harapan pada set pertama. Dia berhasil meraih kemenangan 7-5 atas Federer.
Namun, Federer menunjukan kelasnya sebagai petenis terhebat saat ini. Petenis asal Swiss itu berhasil merebut set kedua dan ketiga dengan sekor 7-6 dan 7-6 dari tangan Roddick.
Kendati demikian, Roddick tidak mau menyerah begitu saja. Petenis asal Amerika Serikat itu berhasil memaksa Federer untuk bermain lima set setelah merebut set keempat dengan skor 6-3.
Namun, semua upaya yang dilakukan Roddick untuk menghebtikan Federer akhirnya berakhir juga. Petenis 27 tahun itu sukses menyabet gelar Grand Slam ke-15nya, setelah memenangi set kelima 16-14 dalam waktu 4 jam dan 18 menit.
Dengan demikian, maka Federer menjadi petenis paling banyak dalam sejarah yang berhasil meraih gelar Grand Slam. Dia sukses melewati gelar Grand Slam ke-14 milik legenda AS, Pete Sampras.
Subscribe to:
Posts (Atom)